#topbar{ position:absolute; border: 1px solid black; padding: 2px; background-color: lightyellow; width: 620px; visibility: hidden; z-index: 100; }
English French German Spain Italian Dutch
Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Berita Populer Terkini

Friday, February 17, 2012

Penyakit Diabetes dan pengobatannya

PENYAKIT DIABETES

Penyakit Diabetes Mellitus (DM) yang juga dikenal sebagai penyakit kencing manis atau penyakit gula darah adalah golongan penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan kadar gula dalam darah sebagai akibat adanya gangguan sistem metabolisme dalam tubuh, dimana organ pankreas tidak mampu memproduksi hormon insulin sesuai kebutuhan tubuh.
Penyakit Diabetes Mellitus merupakan salah satu penyakit kronis akibat ganguan sistem metabolisme dalam tubuh ,yaitu pankreas, tidak mampu memproduksi hormon insulin secara sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Hormon insulin bekerja unttuk mengontrol jumlah atau kadar gula dalam darah sesuai dengan kebutuhan tubuh. Hormon insulin juga diperlukan untuk memproses karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang sangat diperlukan bagi tubuh.
Insulin adalah salah satu hormon yang diproduksi oleh pankreas yang bertanggung jawab untuk mengontrol jumlah/kadar gula dalam darah dan insulin dibutuhkan untuk merubah (memproses) karbohidrat, lemak, dan protein menjadi energi yang diperlukan tubuh manusia. Hormon insulin berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah.
Perhatikan tahapan-tahapan dari makanan masuk hingga insulin bekerja:
MAKANAN -> KARBOHIDRAT -> GLUKOSA -> DISERAP DI USUS -> MASUK MENUJU PEREDARAN DARAH -> INSULIN + GLUKOSA -> SEL HATI & OTOT -> DIPAKAI SEBAGAI  ENERGI / DISIMPAN DI SEL TSB (GLIKOGEN)
Setelah kita memakan makanan karbohidrat seperti nasi dan ubi, makanan tersebut akan dipecah menjadi karbohidrat kecil atau dinamakan glukosa. Setelah itu glukosa diserap di usus dan masuk menuju peredaran darah. Di dalam peredaran glukosa  masuk menuju sel hati dan otot melalui bantuan hormone insulin. Di sel tersebut, glukosa dipakai sebagai energi atau disimpan dalam sel sebagai cadangan energi dalam bentuk glikogen.

DIABETES TIPE 1 VS DIABETES TIPE 2

Diabetes tipe 1 terjadi karena sel-sel pancreas yang memproduksi insulin dirusak oleh system pertahanan tubuh kita sendiri atau disebut dengan istilah autoimun. Karena kerusakan tersebut, hormon insulin tidak dapat diproduksi lagi.
Penyakit ini disebabkan karena faktor genetis dan faktor penyebab lainnya. Diabetes tipe ini biasanya muncul tiba-tiba pada masa anak-anak dibawah usia 20 tahun.
Ciri-ciri umum orang mengidap penyakit diabetes tipe 1 adalah menurunnya berat badan secara drastis, mudah lelah, sering buang air kecil, dan sering merasa lapar dan haus.
Menurut Badan kesehatan Dunia (WHO), ada beberapa faktor risiko diabetes tipe 1:
  1. Mempunyai riwayat keluarga / keturunan dengan penyakit diabetes 1. Namun, 80% penderita diabetes tipe 1 tidak memiliki riwayat kesehatan keluarga dengan diabetes tipe
  1. Infeksi virus, gondongan atau sampak, bisa menyebabkan reaksi imun dan bisa menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.
  1. Infeksi virus pada masa kehamilan bisa meningkatkan risiko terkena penyakit ini. Lebih dari 20% anak-anak terkena infeksi sewaktu berada di dalam rahim (tertular dari infeksi pada ibunya), akan terkena diabetes tipe satu dalam 5 sampai 20 tahun mendatang.
Sedangkan diabetes tipe 2 terjadi karena insulin yang diproduksi tidak dapat bekerja dengan baik. Penyebabnya bias karena insulin yang diproduksi tidak cukup atau cacat atau sel tidak sensitif lagi dengan insulin (insulin resisten)
Penderita diabetes tipe II bisa tidak menunjukkan gejala-gejala selama beberapa tahun. Jika kekurangan insulin semakin parah, maka timbulah gejala yang berupa sering berkemih dan sering merasa haus. Jika kadar gula darah sangat tinggi (sampai lebih dari 1.000 mg/dL, biasanya terjadi akibat stres-misalnya infeksi atau obat-obatan), maka penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma hiperglikemik-hiperosmolar non-ketotik

Gejala umum Penyakit Diabetes

Simtoma hiperglisemia lebih lanjut menginduksi tiga gejala klasik lainnya:
Poliuria – sering buang air kecil
Polidipsia – selalu merasa haus
Polifagia – selalu merasa lapar
Penurunan berat badan, seringkali hanya pada diabetes mellitus tipe 1
dan setelah jangka panjang tanpa perawatan memadai, dapat memicu berbagai komplikasi kronis, seperti:
Gangguan pada mata dengan potensi berakibat pada kebutaan,
Gangguan pada ginjal hingga berakibat pada gagal ginjal
Gangguan kardiovaskular, disertai lesi membran basalis yang dapat diketahui dengan pemeriksaan menggunakan mikroskop elektron,[6]
Gangguan pada sistem saraf hingga disfungsi saraf autonom, foot ulceramputasicharcot joint dan disfungsi seksual,
dan gejala lain seperti dehidrasiketoasidosisketonuria dan hiperosmolarnon-ketotik yang dapat berakibat pada stupor dan koma.
rentan terhadap infeksi.


No comments:

Post a Comment